Minggu, 08 Maret 2009

bambu kita

Pemanasan global tidak dapat langsung kita hilangkan, namun kita dapat memperlambat dan mungkin bisa mengurangi dengan cara yang mudah, sederhana dan bisa dilakukan oleh setiap lapisan masyarakat, misalnya saja dengan memanfaatkan tanaman bambu. Pepohonan memang terbukti mampu menyerap CO2, tetapi ternyata pohon atau rumpun bambu mampu menyerap CO2 empat kali lebih banyak dari pohon-pohon lain. Cara inilah merupakan salah satu cara intensifikasi untuk mengurangi CO2 yang timbul. Dapat kita bayangkan suatu perbandingan yang cukup besar antara pohon biasa dengan bambu yaitu 1:4. Dengan ini kita tidak perlu membuka lahan misalnya 4 ha pohon tapi cukup 1 ha bambu yang memiliki manfaat menyerap CO2 yang sama. Tidak perlu kuatir mengenai tanaman bambu ini, karena ternyata bambu memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi untuk keperluan manusia bila dibudidayakan dan dikelola dengan baik mulai dari perabotan rumah, perabotan dapur dan kerajinan, bahan bangunan serta peralatan lainnya dari yang sederhana sampai dengan industri bambu lapis, laminasi bambu, maupun industri kertas yang sudah modern. Bila bambu sudah dimanfaatkan untuk aneka ragam keperluan manusia sudah pasti akan banyak yang menanamnya dan bermanfaat juga mengatasi pemanasan global, mengingat potensi kayu semakin langka, memerlukan waktu yang relatif panjang rehabilitasinya, sedangkan bambu pada umur 4-5 tahun sudah memenuhi persyaratan yang layak.. Bukan berarti kita meninggalkan pohon lain yang ditanam untuk manfaat manusia, keanekaragaman tanaman tetap kita butuhkan untuk menjaga keseimbangan itu sendiri.